Semesta adalah akuarium kata-kata dan kita adalah ikan-ikannya....

BUKU SAYA

 

Mulai hari ini kehidupan tampaknya akan berbeda. Segala sesuatu telah berubah. Kurt merasa begitu dingin—yang entah bagaimana hawa itu membuat dadanya sesak. Rasanya seperti tenggelam pelan-pelan dengan tubuh terbalik menuju lorong hitam yang pekat. Tidak ada satu orang pun yang menyelamatkannya. Tidak ada satu orang pun.
Kurt merogoh sesuatu dari balik punggungnya, Sepucuk Remington 11. Ia menggosok benda itu dengan ujung baju kausnya sampai mengkilat. Ia membuka mulut dan memasukan ujungnya melalui celah bibir. Matanya terpejam dengan khidmat. Kurt hendak melafalkan doa, tapi tawa keras lebih dulu menyembur dari mulutnya. Berdoa adalah tindakan paling konyol yang dilakukan seseorang yang ingin bunuh diri. Kurt tergelak hebat, sampai-sampai air matanya meluber di pipi.
***
Di atas adalah fragmen dari salah satu cerita pendek yang ada di dalam buku ini--yang juga menjadi judul utamanya. Rasa cinta saya terhadap band Nirvana dan Kurt Cobain menjelma dalam kisah "Ocehan Semut Merah dan Bangkai Seekor Tawon". Rasa cinta yang berbalut kemarahan itu terefleksi nyata dalam cerita ini.
Di samping cerita-cerita lain yang tak kalah menarik, cerita pendek "Ocehan Semut Merah dan Bangkai Seekor Tawon" beserta buku ini saya dedikasikan khusus pada sang idola yang memutuskan "bebas dengan caranya sendiri" pada usia yang teramat muda dan sedang berada pada puncak popularitasnya. Dan meskipun benci setengah mati, namun saya menghormati keputusannya dan tetap mencintai karya-karyanya yang abadi sepenuh hati.
"I ratherd be hated for who iam, than loved for who iam not."
--Kurt Cobain-

***

Sejujurnya, berada di lingkungan para penggelut sastra dan berkawan dengan para kritikus sastra, membuat saya sedikit "ketakutan" untuk menerbitkan buku karya saya. Ketakutan itu jelas karena saya merasa belumlah sempurna dalam mencipta sebuah karya. Terlepas dari adagium bahwa tak ada gading yang tak retak, tentu saya belum puas atas karya-karya yang telah saya cipta. Saya merasa bahwa karya saya masih jauh dari kata sempurna. Namun meskipun demikian, rasa takut itu pada akhirnya mampu saya tumbangkan. Dan dengan bangga saya akhirnya berhasil menyelesaikan karya saya dan merangkumnya ke dalam buku yang berjudul; Ocehan Semut Merah dan Bangkai Seekor Tawon. Buku ini diterbitkan oleh penerbit yang banyak membidani buku-buku sastra terkemuka saat ini: basabasi, lini Divapress Grup. Buku ini berisi 19 cerita pendek yang sebagian telah dimuat di beberapa surat kabar lokal dan nasional, serta berhasil meraih penghargaan dalam beberapa event kepenulisan ternama di tanah air.

Jika kamu berminat mengkoleksinya, buku ini masih bisa kamu dapatkan di online shop dan dalam format ebook di play store.

Cover Buku


Blurb Buku














0 komentar:

Posting Komentar

Tinggalkan jejakmu di sini....

Advertisement

BTemplates.com

Arsip Blog

Diberdayakan oleh Blogger.

Labels